Senin, 30 Juni 2025

Tarian THR, Menyerupai Kaum Yahudi?

Saya pernah buat tulisan terkait kebiasaan FOMO atau First of Missing Out atau Takut Ketinggalan yang sering terjadi dimasyarakat kita. Terlebih jika berkaitan dengan sesuatu yang lagi viral tanpa mengetahui latar belakang dan konteksnya.

Nah, lagi-lagi hal itu terjadi. Begitu viral di beberapa platform media sosial tarian pinguin berbagi THR. Semuanya pun ikut melakukan. Tak pandang usia. Dan setelah diketahui ternyata gerakan suatu kaum. Maka lahirlah polemik. Perdebatan saling sahut menyahut dilaman media sosial kita.

Perdebatannya adalah terkait hadits larangan meniru suatu kelompok atau kaum diluar keyakinan kita. Dan kira-kira bagaimana konteksnya dan seperti apa sikap kita. Tentunya, sikap yang paling baik untuk dilakukan adalah:

VAKSIN POLIO: Kebutuhan Pokok atau Momok

Akhir-akhir ini, beredar informasi berantai dimedia sosial terkait penggunaan Vaksin Polio terhadap balita. Pasca pemberian vaksin tersebut tidak sedikit para balita yang jatuh sakit bahkan informasinya ada yang sampai meregang nyawa. Lantas, bagaimana agama melihat fenomena tersebut?

Manusia diciptakan sebagai Khalifah di muka bumi ini diberikan mandat untuk menebar kemakmuran bagi bumi yang dipijak, sehingga menjaga kesehatan jasmani diperlukan dalam melakoni amanah tersebut.

Dalam konteks kali ini, kita bisa menemukan perintah agama baik secara implisit maupun eksplisit didalam Al Qur’an terkait bagaimana menjaga pola hidup sehat.

Sumpah Pemuda: Jiwa Muda Untuk Indonesia Emas

Sumpah pemuda, sebuah tonggak sejarah yang tak akan lekang oleh waktu dan telah menjadi ruh bagi Bangsa Indonesia. Ikrar yang diucapkan oleh para pemuda pada tahun 1928 itu telah menyatukan beragam suku, budaya, dan bahasa menjadi satu kesatuan yang utuh – Bangsa Indonesia. 

Pemuda Indonesia memiliki peran yang sangat krusial dalam perjuangan meraih kemerdekaan. Semangat Nasionalisme dan jiwa muda mereka menjadi kekuatan pendorong yang tak terbendung.

Sejarah mencatat bagaimana kemudian peran pemuda dalam perjuangan memerdekakan bangsa ini. Berawal dari sumpah pemuda pada tahun 1928, dimana para pemuda dari seluruh pelosok negeri bersatu padu mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah pemuda ini menyatukan tekad seluruh pemuda Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.

Santri: Pilar Pembangunan Dan Perekat Persatuan Bangsa

Peran santri dalam sejarah dan pembangunan bangsa Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebagai ujung tombak pendidikan agama Islam, santri telah banyak memberikan kontribusi yang sangat signifikan, khususnya dalam bidang sosial keagamaan.

Dalam konteks Indonesia yang majemuk, santri berperan sebagai perekat persatuan. Nilai-nilai toleransi, gotong royong, dan moderasi yang diajarkan di pesantren menjadi benteng kokoh dalam menghadapi tantangan disintegrasi.

Santri tidak hanya mendalami ilmu agama, tetapi juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, seperti pemberdayaan masyarakat, penanggulangan bencana, dan pelestarian lingkungan.

Ramadhan, Negeri yang Puasa

 Bulan suci Ramadhan – bagi seluruh umat Islam – adalah bulan yang sangat dinanti-nantikan. Tak heran jika seluruh masjid penuh dengan jamaah yang akan melakukan Shalat Tarawih.

Hal itu disebabkan pemahaman semua umat Islam bahwa salah satu keistimewaan yang ada pada bulan Ramadhan adalah terbukanya pintu Rahmat dan Ampunan dari Allah SWT.

Semua umat Islam berbondong-bondong melakukan berbagai amalan demi menambah pundi-pundi pahala. Tak hanya yang wajib. Ibadah Sunnah pun dilakukannya. Mulai dari Shalat Sunnah, Tadarrusan, hingga berbagi takjil kepada sesama.

Penyuluh Agama: Misi Damai dan Harmonis Dipusaran PILKADA

Tahun ini adalah tahunnya politik. Setelah diawal tahun memberikan hak demokrasi kita pada Pemilihan Umum. Pemilihan Calon Presiden dan Wakil Presiden. Pemilihan Legislatif dari Pusat hingga Daerah. Juga pemilihan Dewan Perwakilan Daerah. 

Dipertengahan menuju Akhir Tahun ini kita kembali dihadapkan pada kondisi yang sama yaitu Pemilihan Kepala Daerah Kab/Kota dan Provinsi – Pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati serta Calon Gubernur dan Wakil Gubernur.

Belum dingin mesin-mesin partai politik pada pagelaran Pemilu kemarin. Kembali mesinnya bergemuruh menyambut hadirnya pemilihan kepala daerah serentak. Kepulan asap panas terasa hingga pelosok negeri. Saut saut suara para pendukung lalu lalang begitu nyaring dan terkadang memekakan telinga.

Pasya Gorontalo, Dalam Perspektif Islam

Beberapa hari terakhir, Jagat Maya diramaikan dengan kasus kontroversi antara seorang guru dan murid - yang juga sebagai ketua OSIS dan Yatim Piatu. 

Semua orang mengecam tindakan sang guru yang harusnya memberikan edukasi dan contoh yang baik malahan ia sendiri terlibat dalam aksi tidak senonoh tersebut. Semua sepakat bahwa tidak ada pembenaran kepada sang guru terlebih dia sudah memiliki istri.

Tidak sedikit pula yang memberikan simpati dan dukungan moril kepada si murid. Dimana seharusnya, dengan segala kepolosan dan keluguan serta kurangnya kasih sayang & perhatian orang tuanya karena meninggal, mendapatkan perlakukan yang baik malahan sebaliknya, mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan oleh gurunya sendiri.

Netizen Hiperbolis: Dari fakta hingga sebatas Viral

Fenomena “Viralkan saja dulu” menjadi habbit ditengah masyarakat sosialita. Hal itu disebabkan oleh dua hal. Pertama, wujud keresahan masyarakat terhadap respon pemerintah terhadap kondisi sosial yang terjadi. Kedua, kebutuhan akan engagement media sosial agar meningkatkan traffic. Sehingga, melahirkan para pengguna media sosial yang Hiperbolis. 

Media sosial merupakan salah satu wahana yang sangat diminati oleh seluruh lapisan masyarkat. Mulai kalangan masyarakat biasa hingga para elitis. Kegunaannya pun beragam. Mulai dari hanya sebatas media publikasi kehipuan sehari-hari, kegiatan kantor, jual-beli hingga edukasi.

Bahkan tidak sedikit masyarakat yang menggantungkan hidupnya melalui gawai. Ini juga salah satu fenomena yang cukup menarik dimana ada masyarakat yang berpenghasilan melalui media sosial.

Moderasi Beragama dalam Debat Pemilu Kada Di Provinsi Sulawesi Barat

 

Esensi dari debat adalah memberikan opsi yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menilai program dari paslon mana yang benar-benar berpihak kepada mereka. Sehingga dari situlah mereka menentukan pilihan politiknya.

Tahapan demi tahapan proses pemilu kada telah terlaksana. Mulai dari pendaftaran calon kepala daerah, pemilihan nomor, deklarasi hingga sampai pada debat kandidat yang sangat menyita perhatian publik Sulawesi Barat.

Berbagai isu-isu penting pun tereksplorasi secara koheren. Mulai dari isu Birokrasi, isu Pendidikan, isu Kesehatan, isu Pengelolaan SDM dan SDA, serta isu lainnya. Semuanya dibahas dengan cukup baik oleh para kandidat. Tujuannya adalah untuk menarik minat para konstituen melabuhkan pilihannya.

Anak Lahir Luar Nikah, Hukum Negara dan Hukum Islam

Semenjak dunia teknologi memasuki masa transisi dengan hadirnya Revolusi Industri 4.0 dan saat ini menuju 5.0 sangat berdampak signifikan terhadap perilaku perilaku sosial masyarakat. 

Dampak sosial yang dilahirkan begitu besar terutama dalam struktur sosial seperti terjadinya urbanisasi yang begitu massif.

Pergerakan masyarkat pedesaan menuju perkotaan begitu signifikan sehingga menciptakan pusat-pusat urban baru yang ramai dan dinamis. Sehingga dari hal tersebut pertukaran kebudayaan pun terjadi.

Bulan Muharram: Misi Kemanusiaan dalam Persatuan dan Perdamaian

Ada momen-momen dalam hidup yang membuat kita terdiam, merenung, bahkan menitikkan air mata tanpa suara. Bulan Muharram adalah salah satunya. Ia datang setiap tahun bukan hanya membawa angka baru dalam kalender hijriah, tetapi juga mengetuk hati, menyentuh nurani, dan mengajak kita untuk kembali pada nilai-nilai kemanusiaan yang sering terlupakan di tengah hiruk-pikuk dunia.

Setiap kali Muharram datang, hati umat Islam seolah disapa oleh waktu yang penuh makna. Ini bukan sekadar pergantian bulan dalam kalender hijriyah, tetapi momentum suci yang mengetuk kesadaran kita akan sejarah, kemanusiaan, dan cinta pada perdamaian. Muharram adalah bulan yang penuh haru, penuh pelajaran, dan penuh ajakan untuk memperbaiki dunia dengan kasih, bukan dengan kebencian. 

Menyikapi Kontestasi Pesta Demokrasi Yang Penuh Dengan Intrik Dan Gimik dengan Kaca Mata Moderasi

Kurang lebih dua pekan kedepan masyarakat akan di hadapkan pada sebuah kondisi dimana mereka wajib memilih sosok yang akan memimpin mereka 5 tahun kedepan. Sosok yang akan memperjuangkan kesejahteraan mereka.

Kalau kita coba untuk mundur beberapa bulan ke belakang. Debat para calon pemimpin yang telah diselenggaran selama kurang lebih 4 kali. Setidaknya bisa menejadi pertimbangan bagi masyarakat untuk menentukan pilihan.

Selama perdebatan, bukan hanya debat calon pemimpin yang menyita perhatian melainkan debat para pendukung di balik gelanggang juga sangat sengit. Masing-masing mencari penguat argumentasi untuk menjelaskan gimik dan intrik yang dibuat oleh masing-masing pasangan.

Dan lebih jauh lagi. Debat merambah ke media sosial hingga group-group WhatsApp. Debat di media sosial pun tak kalah sengitnya bahkan saking sengitnya debat di media sosial khususnya di platform X (Twitter) pertarungan narasi sangat cepat terbangun. Bertebaran potongan video, meme dsb yang tak sedikit mengandung unsur Disinformasi dst.

Menangisnya Bumi: Menelisik Dampak Tambang terhadap Lingkungan dalam Perspektif Agama

Tidak ada yang lebih sunyi daripada rintihan bumi yang terluka. Ia tidak bersuara, tidak menangis, dan tidak melawan. Tapi dari pori-pori tanah yang merekah, dari sungai yang menghitam, dari udara yang semakin sesak, kita tahu: ‘ada yang tak lagi baik-baik saja dengan rumah kita bersama ini.’

Kita hidup di negeri yang dilimpahi karunia—hutan tropis yang luas, air yang mengalir deras dari pegunungan, tanah yang subur, dan perut bumi yang menyimpan kekayaan mineral tak terhingga. Tapi sayangnya, karunia ini kerap dikelola dengan keserakahan, bukan kebijaksanaan. Pertambangan, yang sejatinya bisa menjadi anugerah dan penopang ekonomi bangsa, sering kali justru menjelma menjadi sumber petaka yang mengoyak kehidupan sosial, menghancurkan keseimbangan ekologis, dan merusak martabat kemanusiaan.

Fakta Menarik Judi Online, Banyak Mudharatnya!

Fenomena judi online kian hari kian meresahkan. Bagaimana tidak. Hampir seluruh lapisan elemen masyarakat terjerumus kedalamnya. Hal ini bisa kita lihat bagaimana kemudian Indonesia menjadi Negara urutan pertama pemain judi online berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Drone Emprit.

Lantas, seperti apa fakta dari judi online yang banyak dilakukan oleh masyarakat. Yang jika ditelisik lebih jauh ternyata memiliki dampak buruk yang begitu besar. Bukan hanya bagi pribadi pelaku melainkan juga terhadap masyarakat luas.

Penguatan Peran Tokoh Agama sebagai Agen Penerus dalam Moderasi Beragama

Indonesia sebagai negara dengan keberagaman agama yang tinggi, menuntut adanya upaya serius dalam menjaga kerukunan umat beragama tersebut. Dan Salah satu kunci utama dalam mewujudkan kerukunan tersebut adalah melalui Moderasi Beragama.

Jamak kita memahami bahwa Moderasi Beragama ialah bagaimana kemudian praktek beragama kita senantiasa mengambil jalan tengah. Tidak condong pada pemahaman kiri atau radikalisme dan pemahaman kanan atau sekularisme. Melainkan senantiasa mengambil perspektif yang moderat.

Hal senada namun lebih koheren disampaikan oleh salah seorang tokoh agama nasional yaitu Nurcholis Madjid atau lebih akrab disapa Gus Nur. Beliau berpendapat bahwa Moderasi Beragama itu adalah sebuah konsep kesadaran multikultural yang bertujuan untuk mewujudkan keharmonisan masyarakat. Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa moderasi beragama itu memiliki nilai-nilai seperti nilai spirit ketauhidan, nilai teologi inklusif, nilai pluralisme dan toleransi.