Selasa, 24 November 2015

PERANAN PEMUDA MENUJU EKONOMI 2020 !!!

Setelah sekian lama gerakan pemuda mengalami kemunduran semenjak runtuhnya era Orde Baru menuju era Reformasi, sekaranglah saatnya pemuda menunjukkan kepada mata dunia terutama bangsa Indonesia ini bahwa pemuda itu masih sangat penting untuk masa depan bangsa.

Dalam perspektif Undang-undang No.40 tahun 2009 tentang kepemudaan pasal 1 berbunyi: “ Yang dimaksudkan pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 sampai 30 tahun.
Labih lanjut dalam peraturan perundangan yang dimaksud diatas pula dijelaskan peran, tanggung jawab, dan hak pemuda dalam pasal 16 berbunyi          “Pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional.    
Pemuda adalah salah factor pendukung berdiri dan bertahannya sebuah bangsa dimana sesuai dengan pendapat James A. Michener, seorang penulis terkenal mengatakan bahwa “ masa depan suatu bangsa tergantung pada apa yang dibaca oleh kaum pemudanya saat masih muda. Dimana idealisme mereka dibentuk pada saat itu, target mereka ditetapkan secara mantap”. Dari perkataan beliau dapat ditarik benang merah bahwa kaum pemudalah yang dapat menentukan peradaban suatu bangsa jauh kedepan.

            Ketika kita menelisik sejarah perkembangan bangsa ini sejak dari Orde Lama, Orde Baru dan bahkan sampai era Reformasi serta Demokrasi banyak kita jumpai berbagai macam peranan pemuda dalam memperjuangkan dan bahkan mempertahankan kedaulatan serta kemerdekaan bangsa ini.
      Berawal dari 16 Agustus 1945 dimana sebuah perjuangan pemuda Indonesia untuk memerdekakan Indonesia ditandai dengan diculiknya presiden soekarno-hatta ke rengasdengklok, karawang dengan tujuan mendesak agar kiranya presiden soekarno-hatta segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia yang pada akhirnya beliau Ir soekarno-hatta membacakan teks proklamsi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
         Lanjut pada tanggal 21 mei 1998, dimana pada saat itu dikenang oleh seluruh warga indonesia sebagai masa-masa kelam untuk Indonesia terutama terhadap soeharto karena pada saat itulah berakhirnya masa Orde Baru. Hal itu disebabkan kegeraman kaum pemuda yang telah jenuh melihat keadaan bangsa ini yang begitu carut-marut mulai dari lini perekonomiannya sampai lini kemanusiaannya yang banyak sekali terlanggar oleh pihak-pihak keamanan itu sendiri.
          Masih banyak lagi peranan kaum pemuda dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa ini sekalipun hanya sedikit yang dapat dituliskan terutama sekarang ini ketika Indonesia masuk kedalam pasar dunia yang imbas dari KTT APEC 1994 di Bogor yang ditandatangani oleh soeharto, yang mana jadwal globalisasi itu secara terurut mulai Tahun 2003 adalah pelaksanaan Globalisasi tingkat ASEAN.
Diantara jadwal-jadwal tersebut ialah pertama, ASEAN Free Trade Area (AFTA), kedua Tahun 2010 pelaksanaan Globalisasi tingkat Cina & ASEAN , yaitu China and ASEAN Free Trade Area, ketiga tahun 2015 pelaksanaan Globalisasi tingkat Dunia, Global Free Trade Area yang salah satu penandanya tumbuh dan berkembangnya usaha Waralaba Bergerak berbentuk Retailer Komoditi Skala Kecil.
Dari semua fenomena yang terlanjur terjadi diatas, peran pemuda kembali sangat dibutuhkan untuk menghendel  derasnya gerusan arus globalisasi yang menggerogoti system perekonomian bangsa ini yaitu system perekonomian pancasila yang lebih mengedepankan perekonomian local. Dan dimana telah kita lihat beberapa dampak dari pengaruh pasar ASEAN yang telah menggerogoti bangsa ini yaitu perekonomian local yang sudah kian makin terpinggirkan.
Maka dari itu, Generasi muda, harus menyiapkan diri sebagai kader bangsa. Hal yang sangat penting ádalah membangun karakter generasi-muda yang kuat antara lain dicirikan oleh adanya  sikap jujur, punya integritas yang tinggi, disiplin, proaktif, penuh semangat, mandiri dan percaya diri, pantang menyerah, patriotis, ramah-tamah dan santun, rendah-hati, kritis serta berani mengambil risiko.
Generasi muda  yang tangguh adalah  mereka yang menggunakan masa-mudanya untuk hal-hal yang bermanfaat bagi sesama, taat menjalankan perintah agama dan menjauhi larangannya, mampu membangun reputasi (nama baik) bagi diri sendiri, keluarga, maupun masyarakatnya,  serta last but not least mereka sangat mencintai tanah-air dan bangsanya.
Sedikitnya ada 4 (empat)  kriteria sosok generasi-muda yang menjadi harapan bangsa. Pertama, memiliki kematangan spiritual, yaitu setiap langkahnya mencerminkan rasa ketaqwaan kepada sang Khalik, tidak mengisi masa-mudanya dengan kegiatan yang sia-sia, serta mensyukuri atas segala nikmat  yang Tuhan anugerahkan. Kedua, memiliki kapasitas intelektual  yang tinggi, yaitu berdayasaing yang tangguh, bersikap profesional, haus akan ilmu yang bermanfaat, serta bertindak  cerdik-cendekia. Ketiga, memiliki pola pikir yang  visioner (mau berpikir jauh ke depan), mampu berinteraksi dengan lingkungannya secara baik,  memiliki ide-ide yang  inovatif dan brilian. Keempat, memiliki karakter yang kuat, kepribadian yang tidak mudah mengeluh dan gampang menyerah, keras untuk mencapai cita-cita luhur, serta pantang menjadi beban bagi orang lain.
      Tantangan MEA 2015 yang sudah didepan mata, dengan semangat pemuda yang pemberani itu maka pemuda harus tetap optimis dan melihat tantangan tersebut justru dengan kacamata yang berbeda dari kebanyakan orang yang melihatnya sebagai ancaman namun pemuda dengan keberaniannya melihatnya sebagai peluang dan kesempatan emas menuju Indonesia baru, indonesia emas, dan indonesia hebat yang mendiri dan merdeka secara hakiki.
        Tentu persiapan ini akan berjalan sesuai yang diharapkan meskipun sering kita mendengar blada pisimistik dan kritikan sudah sangat terlambat memikirkan persiapan karena tantangan sudah didepan mata. Namun meski begitu bukan berarti sudah tidak ada harapan lagi karena dengan dukungan semua pihak, seinergisitas antara pemerintah pusat dan derah dan dukungan semua elemen masyarakat baik yang tergabung dalam organisasi masyarakat maupun tokoh masyarat dan pemuda maka dengan sekejap, ketertiggalan itu dapat kita kejar.
      Mengingat perkataan bapak proklamator indonesia yang mengatakan bahwa Sejuta orang tua hanya bisah bermimpi, akan tetapi Satu anak muda dapat mengubah dunia. Hal ini menunjukan betapa besarnya harapan proklamator sekaligus presiden pertama republik Indonesia yaitu presiden Soekarno atas peran startegis pemuda dalam setiap agenda dan momentum membangun bangsa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar