Selasa, 24 November 2015

PANDANGAN EKONOMI ISLAM TERHADAP PASAR ASIA “ASIAN MARKET”

PANDANGAN EKONOMI ISLAM TERHADAP PASAR ASIA
“ASIAN MARKET”
Perekonomian adalah salah satu fondasi utama dalam keberlangsungan suatu bangsa selain agama sebagaimana penjelasan Al Ghazali mengatakan bahwa apabila stabilitas perekonomian tidak berjalan dengan baik maka kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat akan hilang.

            Ekonomi merupakan salah satu titik fital yang harus dan wajib dijaga disetiap Negara karena apabila terjadi kelumpuhan dalam perekonomian disuatu Negara atau mekanisme perekonomiannya tidak berjalan dengan lancar maka inflasi dan deflasi secara besar-besaran akan menggerogoti system perekonomian Negara tersebut yang imbasnya kepada tingginya angka pengangguran dan kesenjangan social.
            Pentingnya menjaga system mekanisme pasar yang baik karena perekonomian juga merupakan salah satu factor pendukung kesejahteraan suatu Negara. Hal tersebut diperkuat dalam sejarah perkembangan perekonomian Indonesia, dimana kita ketahui bahwa pada tahun 1997-1998 terjadi krisis Moneter (keuangan) yang juga sangat berdampak terhadap keadaan politik pada saat itu yaitu lengsernya presiden kedua RI dari tampuk kepresidenan dan juga akhir dari masa ORBA (Orde Baru) menuju masa Reformasi.

            Begitu pula dengan berbagai macam polemic dan keuntungan tentang perekonomian akan terjadi ketika bangsa ini masuk kedalam pasar Asia yang kebenarannya tidak dapat kita pungkiri lagi sebab ditahun 2015 ini Indonesia menjadi salah satu Negara yang ikut serta beperan didalam pasar Asia tersebut. Kemudian timbul pertanyaan apakah bangsa ini sudah siap dengan kembali merefleksi produk-produk asli yang berasal dari perekonomian local.?  Terdapat beberapa kemungkinan keuntungan yang perlu kita ketahui apabila bangsa ini masuk kedalam pasar Asia diantanya yaitu pertama, dengan masuknya Indonesia kedalam pasar Asia dapat lebih mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dengan Negara-negara Asia yang lainnya. Kedua, Produk-produk aseli Indonesia bisa lebih dikenal oleh Negara-negara Asia bahkan sampai Negara-negara Eropa.
            Akan tetapi juga perlu diketahui bahwa sebenarnya dibalik semua itu secara reall bangsa ini belum siap untuk ikut berperan kedalam pasar Asia, disebabkan beberapa indikator yaitu pertama, produk-produk perekonomian local Indonesia belum siap bersaing dengan produk-produk dari luar semisal dari segi pertanian dalam hal ini beras. Telah kita ketahui bahwa berbicara kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan pasar, Indonesia masih ditinggal jauh oleh Negara-negara tetangga seperti Thailand salah satunya.
            Kedua, denga masuknya Indonesia kepasar bebas maka produk-produk luar dengan leluasa akan masuk kedalam bangsa ini dan berdampak terhadap produk-produk local yang makin terpinggirkan. Perlu juga diketahui bahwa sekalipun Indonesia belum masuk kedalam pasar Asia sudah dapat kita lihat persaingan yang ketat semisal perekonomian local dengan Alfamidi yang pada akhirnya perekonomian lokalpun juga ikut terpinggirkan.
            Dari beberpa indicator-indikator diatas, kembali lagi kita merujuk kepada system perekonomian Islam yang lebih mengedepankan maslahah ummah atau kesejahteraan ummat. Seperti yang dikemukakan oleh al imam Al-Ghazali dalam kitabnya ihya’ ‘Ulum al-din yang menawarkan sebuah konsep “Fungsi kesejahteraan sosial” dimana inti dari konsep ini ialah bagaimana kemudian dengan adanya perekonomian dapat mensejahterakan kehidupan social bukan malah membuat kehidupan social menjadi semakin carut-marut.
Al-Ghazali menegaskan bahwa aktivitas ekonomi harus dilakukan secara efisien karena merupakan bagian dari pemenuhan tugas keagamaan seseorang. Ia mengidentifikasi tiga alasan mengapa seseorang harus melakukan aktivitas-aktivitas ekonomi, yaitu: pertama, untuk mencukupi kebutuhan hidup yang bersangkutan. Kedua, untuk mensejahterakan keluarga. Ketiga, untuk membantu orang lain yang membutuhkan.
Beliau juga menegaskan bahwa Negara merupakan suatu konstitusi yang sangat berpengaruh didalam mengatur mekanisme pasar yang baik sehingga dapat terwujud maslahah ummah atau kesejahteraan ummat.
Menurut beliau Negara dan agama merupakan tiang yang tidak dapat dipisahkan. Negara sebagai lembaga yang penting bagi berjalannya aktivitas ekonomi. Sedangkan agama adalah fondasinya dan penguasa yang mewakili negara adalah pelindungnya. Apabila salah satu dari tiang tersebut lemah, mak masyarakat dalam Negara tersebut akan runtuh.
Lebih jauh lagi beliau menerangkan bahwa tugas Negara dalam mewujudkan yang namanya maslahah ummah atau kesejahteraan ummat yaitu dimana peranan negara begitu penting dalam menciptakan keadilan, keamanan, kedamaian serta stabilitas sosial.
Sekalipun Indonesia sudah terlanjur masuk kedalam pasar asia bukan berarti tidak ada kesempatan bagi produk local untuk bersaing dengan produk-produk dari negara lain melainkan dengan masuknya Indonesia kedalam pasar asia dapat menjadi suatu titik acuan bagi bangsa ini untuk betul-betul berpacu dalam menghasilkan produk-produk yang bisa bersaing dalam pasar asia.
Sehingga harapan kita dengan  masuknya indonesia kedalam pasar asia ialah bagaimana kemudian bangsa ini memberikan wadah terhadap masyarakatnya dalam mengembangkan inovasi serta kreatifitasnya dalam menciptakan temuan-temuan atau produk-produk yang kemudian dapat bersaing dengan produk-produk dari luar.


Wallahul a’lam…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar